Rabu, 09 September 2009

BUKTI KEAUTHENTIKAN (KEMURNIAN) AL-QUR'AN

Al-Qur'an diturunkan Allah di era yang relatif sudah lebih modern. Al-Qur'an diturunkan pada awal abad ke-7 Masehi (kira-kira tahun 611 M). Bukti kebenaran wahyu Allah yang disampaikan kepada para rasul terdahulu berupa mu'jizat yang sesuai dengan zamannya. Artimya mu'jizat yang dianugerahkan Allah kepada para rasul tersebut sesuai dengan daya pikir atau nalar mereka. Misalnya, mu'jizat nabi Musa berupa
tongkat yang dilemparkan, kemudian tongkat tersebut berubah menjadi ular di hadapan ahli sihir raja Fir'aun. Ini disebabkan pada masa itu imu sihir sedang mencapai puncak keemasannya. Masyarakat kota Mekkah pada masa kerasulan Muhammad SAW adalah masyarakat yang sangat gemar dengan dunia sastra. Bahkan masa adalah masa kemajuan dunia kesastraan. Oleh sebab itulah Al-Qur'an diturunkan Allah dengan bahasa yang sangat puitis. Seluruh karya sastra yang dibuat masyarakat kota Mekkah saat itu terkalahkan dengan turunnya Al-Qur'an. Bahasa Al-Qur'an dengan nilai sastra yang tinggi merupakan salah satu bukti keauthentikan Al-Qur'an.

Bukti kemurnian Al-Qur'an yang lain adalah keseimbangan jumlah suatu kata dengan kata antonimnya (lawan kata). Misalnya, Al-hayah yang berarti hidup dalam Al-
Qur'an terdapat sebanyak 145. Demikian juga kata Al-maut yang berarti kematian, juga berjulah 145. Kata An-Naf'u yang berarti manfaat, dalam AlQur'an diulang sebanyak 50 kali. Demikian juga kata Al-Madharah yang berarti kemudharatan sebagai lawan kata dari manfaat, diulang sebanyak 50 kali.

Selanjutnya adalah kata-kata dalam Al-Qur'an dan lawan kata denan jumlah sama, sebagai berikut:
1. Kata al-haarr yang berarti panas, dan al-bard yang berarti dingin, masing-masing sebanyak 4 kali.
2. Kata As-Shoolihaat (jam') yang berarti kebaikan dan As-Sayyi'aat (jama') masing-masing dalam Al-Qur'an diulang sebanyak 167 kali.
3.Kata At-Thuma'ninah (tenang) dan Ad-dhoyyik (hati sempit) masing-masing sebanyak 13 kali
4. Kata al-kufr (kafir) dan al-iman masing-masing sebanyak 17 kal.
5. As-shoyyif (musim kemarau) dan asyita (musim dingin) masing-masing 1 kali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saya berharap anda mnemberi komentar. Semoga menjadi masukan yang bermanfaat, Terimakasih.